Sambut Harlah 1 Abad NU, PBNU Purwokerto Gelar Halaqah Nasional Fiqih Peradaban 

    Sambut Harlah 1 Abad NU, PBNU Purwokerto Gelar Halaqah Nasional Fiqih Peradaban 
    (Foto Kegiatan) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Dalam Menyambut Harlah 1 Abad Usia Nahdlatul Ulama (NU), Menggelar Halaqah Nasional Fikih Peradaban, Di Serambi Masjid Lingkungan Pesantren Mahasiswa (PESMA) An Najah Jln Moh Besar, Dusun II Prompong, Kutasari, Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

    BANYUMAS - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), dalam menyambut harlah 1 abad usia Nahdlatul Ulama (NU), menggelar Halaqah Nasional Fikih Peradaban. Di Serambi Masjid lingkungan Pesantren Mahasiswa (PESMA) An Najah Jln Moh Besar, RT.006/RW.003, Dusun II Prompong, Kutasari, Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (26/12/2022).

    Sekretaris RMI PBNU yang juga pengasuh Pondok Pesantren Hasyim Asy'ari Jepara, Nyai Hj Hindun Anisah, M.A mengatakan, sangat senang sekali bisa hadir di pesantren Mahasiswa An Najah Purwokerto. Dalam halaqah nasional fiqih peradaban yang juga merupakan rangkaian dari 200an lebih halaqah yang selenggarakan oleh PBNU di seluruh Wilayah Indonesia.

    “Nanti semua hasilnya akan dirangkum sebagai kontribusi pesantren. Dalam ikut serta membangun tatanan dunia baru dan juga menjadi salah satu acuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta dibawa ke muktamar internasional fiqih peradaban untuk ditawarkan sebagai solusi bagi peradaban dunia, " ujar Nyai Hj Hindun Anisah.

    "Kegiatan halaqah nasional fiqih peradaban diharapkan setiap pesantren dapat memberikan kontribusi yang sesuai dengan prinsip-prinsip yang digariskan oleh Islam diantaranya pertama, al adalah (keadilan), kedua, al hurriyyah (kebebasan), ketiga, al musawah (kesetaraan), keempat, as syura (permusyawaratan) dan kelima, raqabatul ummah (kontrol sosial), " imbuhnya Pengasuh Pondok Pesantren Hasyim Asy'ari Jepara.

    Rais Syuriah PCNU Kab Banyumas, Drs KH Mughni Labib, M.Si menyebut bahwa program halaqah fiqih peradaban merupakan salah satu cara Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menghidupkan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). 

    "Secara substansi pemikiran, Gus Dur ingin agar ajaran Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja), ajaran pesantren, dan kitab kuning yang dipelajari bisa memberikan jawaban dan respons terhadap keadaan-keadaan yang sedang dihadapi masyarakat, " ujar Rais Syuriah PCNU Kabupaten Banyumas.

    Untuk itu, Gus Dur kemudian menggagas sebuah pertemuan yang dinamai halaqah rekontekstualisasi Kitab Kuning. Pertemuan ini diluncurkan pada Muktamar Ke-28 di Krapyak, Yogyakarta.

    “Prinsip ini juga bukan hanya dapat diterapkan dalam sistem ketatanegaraan. Akan tetapi, bisa juga untuk hal-hal lain termasuk solusi-solusi permasalahan umat islam khususnya dan masyarakat pada umumnya dan kehidupan bernegara dan beragama, ” imbuhnya Kiai Labib.

    Sementara, Pimpinan Pesantren Mahasiswa (Pesma) An Najah Purwokerto Prof Dr KH Mohammad Roqib, M.Ag menyampaikan, apresiasi yang setinggi-tingginya kepada PBNU yang telah memilih pesantren Mahasiswa An Najah Purwokerto menjadi salah satu titik lokasi dari 250 titik lokasi tuan rumah penyelenggaraan halaqah nasional fiqih peradaban se-Indonesia, " ucap Kiai Mohammad Roqib.

    Rais Syuriah PCNU Kabupaten Banyumas, Drs KH Mughni Labib, M.Si menyampaikan, halaqah nasional fiqih peradaban adalah pertemuan para kiai, ulama dan santri untuk membahas persoalan-persoalan keagamaan dan kaitannya dalam masyarakat. 

    "Tidak hanya bagi warga NU saja, tapi untuk masyarakat umum. Juga sebagai mata rantai sukseskan Program PBNU, " ucap Kiai Mughni Labib.

    Ia sangat bersyukur bisa silaturrahmi dan bangga rasanya kita semua yang hadir ini, menjadi bagian dari orang yang ikut membangun (konsep) peradaban dan menggali ide-ide sikap kita sebagai orang Islam dalam memberikan sumbangsih strategi menguatkan jamaah dan jam'iyyah, ” jelas Ketua Tanfizdiyah PCNU Kabupaten Banyumas.

    Hadir dalam halaqah nasional fiqih peradaban, Si mbah KH Zainurrohman Rohily Al Hafidz Pengasuh Ponpes Bani Rosul Bantarsoka Purwokerto, Rais Syuriah, Ketua Tanfizdiyah PCNU Banyumas, Ponpes NU se-Kabupaten Banyumas dan 100 orang undangan lain.

    Narasumber halaqah nasional fiqih peradaban “fiqih siyasah dan tatanan dunia baru",  yaitu: Drs KH Mughni Labib, M.Si, Rois Syuriah PCNU Kab Banyumas, Prof Dr KH Mohammad Roqib, M.Ag, Rektor UIN SAIZU Purwokerto, dan Ketua RMI PCNU Banyumas, juga pengasuh Pesma An Najah Purwokerto dan Nyai Hj. Hindun Anisah, M.A. Sekretaris RMI PBNU dan juga pengasuh Pondok Pesantren Hasyim Asy'ari Jepara.

    Redaktur            : JIS Agung 
    Kontributor        : Djarmanto-YF2DOI

    banyumas jateng sambut 1 abad nu
    Agung widodo

    Agung widodo

    Artikel Sebelumnya

    Gebyar Berkah Akhir Tahun 2022, UPZISNU...

    Artikel Berikutnya

    Puncak Hari Ibu Ke-94, Kelurahan Bantarsoka...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing

    Ikuti Kami